Kamis, 20 November 2014

PSHT Ngadirojo Siap Perang Lawan Preman

Riohana menyatakan kemarahannya terhadap oknum Preman Solo, lantaran tindakan aksinya di wilayah Soloraya hingga menimbulkan korban jiwa di kubu warga SHT.
“Dua warga kami, menjadi korban penganiayaan oleh oknum preman. Sekarang opname di rumah sakit Solo. Kami meminta, pihak berwajib tegas menegakkan aturan. Ini demi keadilan dan keamanan bersama,” kata Riohana.
Riohana, menyatakan ia dan warganya masih menghargai hukum di negeri ini. Karena itu segala kasus hukum sepakat diserahkan kepada pihak berwajib. Namun, kata Riohana, jika pihak berwajib tidak tegas, maka PSHT bisa bertindak dengan caranya sendiri.
Asal tahu, semalam, ratusan warga sedulur PSHT Ngadirojo nyaris menggeruduk wilayah Soloraya, dengan tujuan memburu preman pelaku pengniayaan terhadap anggota PSHT Kabuapten Sragen, namun dibatalkan.



“Ada 7 truk dan ratusan pengendara motor siap perang melawan preman Solo, ini demi soliditas sesama sedulur. Kami mengharagai hukum di negeri ini. Kami menghormati Polisi dan TNI sebagai pengaman di negeri ini,” tegas Rio.
Rio menjelaskan, pemicu kasus di Soloraya, beberapa bulan lalu, warga SHT Sragen tewas akibat perkelahian dengan preman. “Pemicunya warga SHT terbunuh dalam sebuah kasus. Berarti preman itu brutal, harus ditindak,” tutur Riohana kembali.
Kapolres Wonogiri AKBP Windra Akbar Panggabean melalui Wakapolres Wonogiri Kompol Hartolo mengecapkan berterimakasih, sedulur PSHT Wonogiri urung ke Soloraya. Hartolo meminta masyarakat tidak bertindak sendiri. “Percayakan kepada penegak hukum. Kami siap menegakkan hukum yang berlaku,” tegas Wakapolres. (bagus)

Sumber : http://www.infowonogiri.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar